OJK Terima 279.111 Pengaduan Konsumen

OJK Terima 279.111 Pengaduan Konsumen

OJK Terima 279.111 Pengaduan Konsumen -Otoritas Jasa Keuangan (FSA) mencatat 279 111 layanan konsumen menerima layanan sampai September 2019.

Adapun layanan konsumen meliputi sebanyak 44 189 informasi layanan penerimaan (laporan), sebanyak 230 533 penyediaan layanan informasi (pertanyaan) dan sebanyak 4.389 keluhan layanan.

Anggota Dewan Komisaris FSA Perlindungan Konsumen Sektor Pendidikan Tirta Segara mengatakan jumlah pengaduan, tingkat penyelesaian layanan akumulatif dilakukan oleh 98,04 persen FSA. judi online

“Tingginya tingkat resolusi keluhan diharapkan kepercayaan konsumen dorongan untuk menggunakan produk dan jasa keuangan,” katanya saat acara FinExpo & Sundownrun 2019 di Madame Pomegranate Restaurant, Jakarta, Selasa (15/10). sbobet88

Menurut Tirta Financial Inclusion mereka Bulan (BIK) untuk memperkuat dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan inklusi keuangan. Akibatnya, hal itu dapat memperkuat kepercayaan konsumen dalam produk dan jasa keuangan, serta membuka akses ke pembiayaan untuk sektor perbankan, pasar modal, asuransi, lembaga keuangan, hipotek, pensiun dan fintech. www.mrchensjackson.com

Seiring dengan kegiatan Financial Inclusion Bulan (BK) sesuai dengan pelaksanaan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 pada Hari Indonesia Tabungan, juga akan meluncurkan Hari Tabungan Indonesia (HIM).

“Tujuannya adalah untuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat inklusi keuangan dan budaya menabung,” katanya.

Sementara Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko menambahkan pemerintah akan membuat tindakan tabungan nasional. Kegiatan bernama “Aksi Indonesia Tabungan”.

“Budidaya sehingga mereka bisa menabung untuk pembangunan Indonesia, diharapkan dana dari luar berkurang, menghemat nya yang kuat akan memperkuat perekonomian Indonesia,” katanya.

Otoritas Jasa Keuangan (FSA) mencatat 279 111 layanan konsumen menerima layanan sampai September 2019. Adapun layanan konsumen meliputi sebanyak 44 189 informasi layanan penerimaan (laporan), sebanyak 230 533 penyediaan layanan informasi (pertanyaan) dan sebanyak 4.389 keluhan layanan.

Anggota Dewan Komisaris FSA Perlindungan Konsumen Sektor Pendidikan Tirta Segara mengatakan jumlah pengaduan, tingkat penyelesaian layanan akumulatif dilakukan oleh 98,04 persen FSA.

“Tingginya tingkat resolusi keluhan diharapkan kepercayaan konsumen dorongan untuk menggunakan produk dan jasa keuangan,” katanya saat acara FinExpo & Sundownrun 2019 di Madame Pomegranate Restaurant, Jakarta, Selasa (15/10).

Menurut Tirta Financial Inclusion mereka Bulan (BIK) untuk memperkuat dukungan dari semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan inklusi keuangan. Akibatnya, hal itu dapat memperkuat kepercayaan konsumen dalam produk dan jasa keuangan, serta membuka akses ke pembiayaan untuk sektor perbankan, pasar modal, asuransi, lembaga keuangan, hipotek, pensiun dan fintech.

Seiring dengan kegiatan Financial Inclusion Bulan (BK) sesuai dengan pelaksanaan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 pada Hari Indonesia Tabungan, juga akan meluncurkan Hari Tabungan Indonesia (HIM).

“Tujuannya adalah untuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat inklusi keuangan dan budaya menabung,” katanya.

Sementara Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko menambahkan pemerintah akan membuat tindakan tabungan nasional. Kegiatan bernama “Aksi Indonesia Tabungan”.

“Budidaya sehingga mereka bisa menabung untuk pembangunan Indonesia, diharapkan dana dari luar berkurang, menghemat nya yang kuat akan memperkuat perekonomian Indonesia,” katanya.

Sedangkan aksi kedua adalah untuk meningkatkan inklusi. Untuk dimasukkan dalam tahun ini ditargetkan mencapai 75 persen. Namun, target ini diperkirakan akan melebihi target karena sampai September 2019 target tersebut telah tercapai. “Untuk masuknya sasaran, kami optimis terlampaui, karena target September 75 persen telah mencapai sedikit, tetapi masih ada tiga bulan lagi, sehingga target pasti melampaui,” katanya.

Sementara yang ketiga adalah perlindungan konsumen. Industri keuangan tidak hanya untuk menjual produk, tetapi masyarakat juga diperlukan untuk mengetahui kapan membeli produk harus diberikan layanan dan perlindungan yang harus diperoleh oleh publik.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Komunikasi Departemen BI, Onny Widjanarko mengatakan, dengan masuknya keuangan, diharapkan lebih merata di seluruh masyarakat sehingga akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga dapat menstabilkan sistem keuangan Indonesia. “Inklusi keuangan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta ketahanan stabilitas keuangan sistem kami,” katanya. (LMG)

Share